Cara Menanam Durian
Durian, si “Raja Buah” yang terkenal dengan aroma khas dan rasa lezatnya, menjadi komoditas pertanian yang menjanjikan baik di dalam negeri maupun di pasar internasional. Popularitas durian yang semakin meningkat menjadikannya pilihan utama bagi para petani untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Namun, budidaya durian tidak semudah membalikkan telapak tangan; ia memerlukan pengetahuan dan perhatian khusus agar hasilnya optimal. Dari pemilihan bibit hingga teknik perawatan yang tepat, setiap langkah harus dilakukan dengan cermat.
Berikut ini adalah panduan lengkap budidaya durian yang mencakup semua aspek mulai dari persiapan lahan, penanaman, perawatan hingga panen yang baik untuk memastikan kualitas buah yang dihasilkan.
1. Pemilihan Lokasi dan Persiapan Lahan
Durian tumbuh optimal di daerah tropis dengan ketinggian 100–800 mdpl, curah hujan 1.500–3.000 mm/tahun, dan suhu 22–30°C. Pastikan lokasi memiliki drainase baik untuk menghindari genangan air yang bisa merusak akar.
Jenis Tanah: Durian cocok ditanam di tanah subur, gembur, dan kaya bahan organik dengan pH 6–7.
Pengolahan lahan

Bersihkan lahan dari rumput liar, gulma, dan sisa-sisa tanaman yang dapat menghambat pertumbuhan bibit. Pastikan seluruh area terbebas dari akar-akar tanaman liar yang berpotensi tumbuh kembali. Jika diperlukan, gunakan herbisida yang sesuai untuk mengendalikan pertumbuhan gulma secara efektif.

Siapkan lubang tanam dengan dimensi 50 x 50 x 50 cm, atau sesuaikan dengan ukuran bibit yang akan ditanam. Jarak tanam ideal untuk perkebunan durian adalah 10 x 10 m, meskipun dapat disesuaikan berdasarkan luas lahan, terutama dalam skala kecil. Jarak tanam yang memadai memastikan pertumbuhan optimal, sirkulasi udara yang baik, dan pencahayaan yang merata. Biarkan lubang tanam terpapar sinar matahari selama satu minggu guna mengurangi risiko hama dan penyakit.

Campurkan tanah galian yang subur dengan bahan organik / kompos yang telah difermentasi. Bila perlu, beri pupuk pembenah tanah seperti kalsium (dolomit), dan berikan agen hayati seperti Tricoderma. pH tanah yang ideal adalah antara 6 – 7.

Masukan adukan tanah ke dalam lubang tanam. Dan lubang tanam siap digunakan.
Catatan : Panduan ini dapat disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah, ketersediaan sumber daya, serta keahlian masing-masing petani.
2. Penanaman Bibit

- Keluarkan bibit dari Polybag dengan hati-hati. Pastikan tanah tidak pecah sehingga tidak mengganggu perakaran.
- Tanam bibit dengan kedalaman yang sama seperti saat fase nursery (tanam setinggi polybag).
- Jika lahan berpotensi terendam atau banjir, posisikan tanaman lebih tinggi / dibusut.
- Berikan naungan di atas bibit jika perlu.
- Idealnya tanam di awal musim hujan agar tanaman mendapatkan pasokan air yang cukup di masa awal pertumbuhan.
3. Pemeliharaan Tanaman
3.a Pengairan
Irigasi

Penyiraman dilakukan setiap 1 hingga 3 hari sekali, tergantung pada kondisi kelembaban tanah. Siram air secara merata hingga mencapai area seluas tajuk tanaman. Seiring dengan pertumbuhan tanaman, kebutuhan airnya akan meningkat.
3 hingga 5 bulan pertama merupakan periode penting bagi tanaman durian untuk mendapatkan cukup air dan nutrisi demi mencapai pertumbuhan optimal. Jika diperlukan, pertimbangkan untuk menggunakan sistem irigasi otomatis yang memiliki keuntungan sebagai berikut:
- Tanaman selalu mendapatkan pasokan air yang cukup dan teratur.
- Mengurangi biaya penyiraman.
- Mendorong pertumbuhan yang lebih optimal.
- Mendukung proses fertigasi (pemupukan dan irigasi).
- Tidak tergantung pada musim.
Drainase
Tanaman durian termasuk tanaman yang cukup sensitif terhadap kondisi air. Pastikan lahan memiliki sistem drainase yang baik, terutama jika lahan berisiko banjir. Sistem drainase yang efisien sangat dianjurkan untuk mencegah genangan air yang dapat menyebabkan pembusukan akar tanaman durian.
3.b. Pemupukan

Pemupukan sebaiknya dilakukan di area selebar tajuk tanaman. Hindari meletakkan pupuk terlalu dekat dengan batang untuk mencegah kerusakan pada batang dan akar.
Panduan Pemupukan fase pertumbuhan / Vegetatif
Usia (bulan) | Organik Granule (gr) | Ammosphose (gr) | Calcium + Hara Micro (gr) | NPK 16-16-16 (gr) | KCL (gr) |
---|---|---|---|---|---|
0 – 5 | 10 | 10 | 5 | 10 | 5 |
5 -10 | 10 | 10 | 5 | 10 | 5 |
10 – 15 | 20 | 20 | 10 | 30 | 15 |
15 – 20 | 30 | 30 | 15 | 50 | 25 |
20 – 35 | 50 | 50 | 25 | 100 | 50 |
Panduan Pemupukan fase produksi / Generatif
Usia (bulan) | Organik Granule (gr) | Ammosphose (gr) | Calcium + Hara Micro (gr) | NPK 16-16-16 (gr) | KCL (gr) | MKP (gr) |
---|---|---|---|---|---|---|
25 – 30 | 100 | 100 | 50 | 200 | 100 | 50 |
30 – 35 | 200 | 200 | 50 | 100 | 150 | 100 |
35 > | 200 | 200 | 100 | 100 | 200 | 200 |
Catatan:
- Panduan pemupukan yang tercantum di atas merupakan pedoman standar dari CV. Karya Tani Mandiri. Pemupukan dapat disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah, keterampilan, serta ketersediaan pupuk di masing-masing wilayah.
- Jadwal pemupukan sebaiknya dilakukan dengan interval 1 hingga 2 bulan sekali.
- Hara mikro adalah unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah kecil, namun memiliki peran penting dalam pertumbuhan; meliputi besi (Fe), mangan (Mn), seng (Zn), tembaga (Cu), boron (B), klor (Cl), dan molibdenum (Mo).
3c. Pengendalian hama

Gunakan sprayer untuk menyemprotkan pestisida pada tanaman. Pastikan pestisida terdistribusi secara merata di seluruh permukaan daun tanaman. Kenakan alat pelindung diri (APD) seperti masker untuk melindungi diri dari paparan pestisida.
Pengendalian Jamur pada Durian (Fungisida)
Penyakit utama:
- Jamur Phytophthora : Penyebab busuk akar, kanker batang, dan busuk buah.
- Fusarium : Tanaman layu, akar membusuk, batang kecoklatan.
- Antraknosa : Penyebab bercak hitam pada daun dan buah.
- Embun tepung : Daun tampak bertepung putih dan mengering.
Jika sudah ada gejala seperti di atas, gunakan pengobatan sebagai berikut:
Penyakit | Bahan Aktif | Contoh Merek Dagang | Cara Aplikasi |
---|---|---|---|
Phytophthora (Busuk Akar, Kanker Batang, Busuk Buah) | Metalaxyl + Mancozeb, Fosetil-Al | Ridomil Gold, Aliette | Semprot daun atau siram akar setiap 2 minggu sekali. |
Fusarium | Mankozeb, Propineb, Tembaga oksiklorida | Dithane M-45, Antracol 70WP, Nordox 56WP | Semprot daun dan batang setiap 2 minggu sekali. |
Antraknosa | Azoxystrobin, Propineb | Amistar, Antracol | Semprot daun dan buah sebelum musim hujan. |
Embun Tepung | Propiconazole, Thiophanate-methyl | Score, Topsin | Semprot setiap 10-14 hari sekali pada daun muda. |
Pengendalian Hama pada Durian (Insektisida)
- Penggerek Batang : Menyerang batang dan menyebabkan tanaman mati tiba-tiba.
- Thrips & Kutu Daun : Menyebabkan daun keriting dan pertumbuhan terganggu.
- Ulat Pemakan Daun : Menyebabkan daun berlubang dan pertumbuhan lambat.
Jika sudah ada gejala seperti di atas, gunakan pengobatan sebagai berikut:
Penyakit | Bahan Aktif | Contoh Merek Dagang | Cara Aplikasi |
---|---|---|---|
Penggerek Batang | Chlorpyrifos + Cypermethrin | Virtako, Dursban | Semprot batang dan tanah sekitarnya setiap bulan. |
Thrips & Kutu Daun | Imidacloprid, Abamektin | Confidor, Demolish | Semprot daun bawah dan pucuk setiap 10 hari. |
Ulat Pemakan Daun | Emamektin Benzoat, Deltametrin | Proclaim, Decis | Semprot daun saat serangan mulai terlihat. |
Catatan:
- Gunakan dosis sesuai dengan anjuran yang tertera pada kemasan.
- Lakukan penggunaan fungisida dan insektisida secara rutin sebagai langkah pencegahan setiap 1 hingga 2 minggu sekali, meskipun tidak terdapat gejala penyakit.
- Untuk pencegahan, disarankan menggunakan fungisida dengan bahan aktif Mancozeb atau Copper Hydroxide, serta insektisida yang bersifat sistemik seperti Imidacloprid atau Acetamiprid.
- Penggunaan fungisida dapat dicampur dengan insektisida agar pekerjaan lebih efesien.
- Interval penggunaan pestisida dapat disesuaikan dan mungkin berbeda di setiap wilayah. Selalu lakukan rotasi bahan aktif guna mencegah resistensi hama.
- Panduan di atas berfungsi sebagai pedoman standar dari CV. Karya Tani Mandiri; penggunaan pestisida dapat disesuaikan dengan kemampuan, keterampilan, dan ketersediaan pestisida di masing-masing wilayah.
3d. Pengendalian Gulma

Bersihkan piringan dan gawangan pohon dari rumput liar yang tumbuh lebat. Penggunaan herbisida diperbolehkan untuk membersihkan gawangan, sedangkan piringan disarankan untuk dibersihkan secara manual.
Keterangan:
Piringan : Area yang terletak di sekeliling kanopi pohon, mencakup lebar tajuk tanaman.
Gawangan : Area yang berada di luar piringan tanaman.
3e. Prunning / Pemangkasan

Lakukan pemangkasan untuk membentuk kanopi yang baik, membuka sirkulasi udara, dan menghilangkan cabang yang mati atau tidak produktif. Potong cabang kering atau yang terserang penyakit. Daun yang terserang penyakit harus segera dibuang agar tidak menular ke yang lain.
4. Pemanenan

Ketika buah mulai matang, ikat buah tersebut ke ranting pohon agar saat jatuh, buah tetap tergantung dan tidak pecah di tanah. Tunggu hingga buah durian jatuh secara alami untuk memperoleh kualitas daging buah yang optimal.

Tanaman durian umumnya mulai berbuah setelah 4–5 tahun penanaman, tergantung varietas dan perawatan. Durian matang ditandai dengan aroma khas yang kuat, perubahan warna kulit, dan tekstur buah yang sesuai.
Disclaimer :
Masa produksi sangat bervariasi tergantung faktor internal (perawatan) dan eksternal (kondisi tanah, iklim dan cuaca).
5. FAQ Budidaya Durian
1. Bagaimana cara memilih bibit durian yang berkualitas?
Pilih bibit yang:
- Berasal dari pohon induk unggul.
- Pastikan bibit asli dan bersertifikat serta berasal dari penyedia resmi seperti CV. Karya Tani Mandiri.
- Berumur minimal 6-12 bulan dengan batang kokoh.
- Memiliki daun hijau segar tanpa hama atau penyakit.
- Sudah melalui teknik pembiakan vegetatif seperti sambung pucuk agar cepat berbuah.
2. Di mana lokasi terbaik untuk budidaya durian?
Durian tumbuh optimal di:
- Ketinggian 50–800 mdpl.
- Curah hujan 1.500–2.500 mm per tahun.
- Suhu 25–35°C.
- Tanah subur, gembur, dengan pH 6–7.
- Drainase baik agar tidak tergenang air.
3. Bagaimana cara mencegah penyakit pada durian?
- Jaga kelembaban tanah, jangan terlalu basah atau terlalu kering.
- Rutin melakukan penyemprotan pestisida setiap 1 – 2 minggu sekali terutama pada fase vegetatif.
- Lakukan sanitasi kebun rutin dengan memangkas daun atau ranting sakit.
4. Apa penyebab pohon Durian tidak berbuah?
- Pohon masih terlalu muda (kurang dari 3 tahun)
- Kelebihan nitrogen pada usia generatif: Hanya membuat daun lebat, tapi sulit berbunga.
- Kurang sinar matahari: Pohon harus mendapat cahaya cukup idealnya 6 jam per hari.
- Drainase buruk: Air menggenang bisa menyebabkan akar sulit berkembang bahkan busuk.
- Serangan hama dan penyakit: Seperti penggerek batang dan jamur akar putih.
5. Apa solusi untuk pohon Durian yang belum berbuah padahal sudah memasuki masa generatif?
- Gunakan pupuk tinggi kalium (K) dan fosfor (P) seperti MKP (Mono Kalium Phosphate).
- Berikan cekaman air (hentikan penyiraman selama 2 minggu) untuk merangsang bunga.
- Pangkas cabang tidak produktif agar nutrisi terfokus ke bunga.
- Bila perlu, semprotkan hormon Giberelin (GA3) merangsang pembentukan buah.
6. Bagaimana cara mencegah buah durian rontok sebelum matang?
- Pemupukan tepat waktu: Berikan pupuk dengan kalium tinggi seperti KNO3 atau kalium sulfat + hara mikro terutama boron untuk memperkuat buah.
- Pengairan cukup: Jangan biarkan kekeringan saat buah mulai tumbuh.
7. Bagaimana cara meningkatkan ukuran dan kualitas buah durian?
- Beri pupuk kalium tinggi saat buah mulai tumbuh.
- Kurangi jumlah buah per cabang agar ukuran lebih besar.
- Lakukan seleksi buah : buang buah cacat atau tumbuh terlalu kecil.
8. Berapa produksi durian per pohon dalam setahun?
Produksi durian sangat bervariasi tergantung usia pohon, varietas, dan teknik budidaya. Berikut perkiraan rata-rata produksi:
Usia | Jumlah buah/Pohon/Tahun |
---|---|
4–5 tahun | 5–20 buah |
6–10 tahun | 30–100 buah |
11+ tahun | 100–300 buah |
Faktor perawatan seperti teknik pemangkasan, pemupukan, dan irigasi sangat berpengaruh terhadap hasil panen.
9. Apa saja faktor yang memengaruhi produksi durian?
- Bibit Unggul : Genetik bibit sangat menentukan jumlah buah.
- Iklim & Cuaca : Curah hujan tinggi bisa menyebabkan bunga rontok.
- Pemupukan : Kekurangan unsur hara menyebabkan buah kecil & sedikit.
- Pengendalian Hama & Penyakit : Serangan hama dapat mengurangi produksi hingga 50%.
- Teknik Perawatan : Pemangkasan dan pengaturan jumlah bunga berpengaruh pada hasil panen.
10. Berapa lama durian bisa terus berproduksi?
Pohon durian bisa berproduksi hingga 50 tahun jika dirawat dengan baik. Produksi maksimal terjadi pada usia 10–25 tahun, lalu perlahan menurun. Pohon yang sudah tua (40+ tahun) biasanya memiliki produksi lebih sedikit tetapi kualitas buah tetap baik.
11. Apakah durian bisa berbuah lebih dari sekali dalam setahun?
Umumnya, durian hanya berbuah sekali dalam setahun. Namun, varietas unggulan seperti Musang King, Bawor, Kani, Bintana, Duri Hitam, dan lainnya bisa berbuah 2 kali dalam setahun jika dirawat dengan baik dan iklim mendukung.
Untuk mendorong panen 2 kali setahun, diperlukan teknik pengaturan irigasi, pemangkasan, dan pemupukan terjadwal.
6. Penutup
Budidaya durian memang membutuhkan perhatian khusus, tetapi dengan teknik yang tepat, hasilnya bisa sangat menguntungkan. Mulai dari pemilihan bibit, perawatan, hingga pengendalian hama dan penyakit, setiap langkah berperan penting dalam meningkatkan produksi dan kualitas buah.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau ingin berkonsultasi mengenai budidaya durian, jangan ragu untuk menghubungi kami.
Download E-book Panduan Menanam Durian: